IN MEMORIAM PROF TITIK PUDJIASTUTI, SANG FILOLOG SERIUS YANG MURAH TERSENYUM
Wasid Mansyur
Dosen Sejarah FAH UIN Sunan Ampel Surabaya
Tersiar kabar Kemarin, 20 Oktober 2024, melalui pesan WAG Anggota Manassa bahwa Sang Filolog Fakultas Ilmu Budaya, yakni Prof Titik Pudjiastuti, M.Hum sedang dirawat di rumah sakit Mitra Keluarga Bintaro. Tak lama juga, tepatnya hari ini 21 Oktober 2024, kabar menyusul bahwa yang bersangkutan meninggal dunia pukul 02.19 Wib. Doapun terus mengalir sampai tulisan ini dibuat atas meninggalnya Prof. Titik, salah satu Guru Besar Filologi Universitas Indonesia dari berbagai kalangan dan kolega serta para murid-muridnya. Semoga beliau selalu dalam dekapan rahmatNya.
Prof Tutik, sebagaimana akrab dipanggil, adalah dosen senior dari FIB UI dengan keahlian ilmu yang tergolong langka, yakni filologi (ilmu tentang Naskah) dan kodikologi (ilmu tentang fisik naskah). Ia dikenal sebagai filolog yang tangguh dengan berbagai pengalaman yang cukup lama bergelut dalam dunia manuskrip Nusantara. Menurut penulis, ia bukan saja seorang teoritis, tapi juga pengamal filolog yang konsistensi dengan keilmuannya serta interaksinya bersama para pemilik manuskrip sangat luar biasa sehingga para filolog muda layak belajar kepada beliau tentang istiqamah dan dedikasinya pada nilai-nilai keilmuan sebab untuk menjadi ilmuan tidak cukup hanya selesai di atas kertas dengan waktu yang terbatas.
Penulis secara pribadi tidak kenal akrab dengan Prof. Titik, tapi lebih banyak mendengar, membaca dan melihat kajian filologi dan kodikologi di media sosial, khususnya melalui link youtobe: https://www.youtube.com/watch?, Digitalisasi Manuskrip | Filolog Indonesia Peduli Sastra Kuno - YouTube, dan link lainnya dari perspektifnya. Selama dua tahun lebih, ketika waktu senjang dan bersamaan dengan itu ada kebutuhan akan kajian filolog, penulis sempat mengulang berkali-kali untuk melihat link itu, bahkan sempat terlintas dalam benak; semoga ditakdirkan bisa bertemu dan bisa belajar langsung kepada Prof. Titik biar sanad keilmuan filologi benar-benar menyambung dengan ahlinya sehingga “ketularan” serius mendalami keilmuan langka ini.
Tidak lama memang, doa terlintas dalam batin ternyata dijawab oleh Allah SWT dengan hadirnya Pelatihan Kompetensi Dasar Filolog Batch 2 pada Senin-Selasa, 02-03 September 2024 yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI. Bersamaan dengan itu, penulis diberi kesempatan Sekolah Filologi dengan mengikuti kegiatan yang tersebut oleh Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel Surabaya, sebuah kesempatan yang langsung diterima __tanpa basa basi_ sebagai upaya mewujudkan impian bertemu Sang Filolog Sejati sebagaimana tersirat dalam doa ketika melihat Channel Youtube yang mengulas kaitan filologi dan kodikologi dari kaca mata Prof Titik Pudjiastuti, M.Hum. “Maturnuwun Gusti Allah atas TakdirNya”. Itulah, pentingnya doa kebaikan dalam kehidupan sebab banyak cara Dia mewujudkan impian kita asal penuh keyakinan.
Pertemuan dalam kelas sepanjang acara Pelatihan Kompetensi Dasar Filolog Batch 2 di FIB UI memang tidak lama, tapi bagi penulis pertemuan ini cukup terasa kaitan kedalaman ilmu Prof Titik tentang keilmuan filologi dan kodikologi atas manuskrip-manuskrip Nusantara. Bukan hanya itu, sebagai Guru Besar ia tidak hanya sangat kayak dengan keilmuan filologi yang disandangnya beserta pengalaman lapangan yang cukup serius. Tapi sekaligus kesantunan dan ketelatenannya membina dan melatih kader-kader muda filolog dari berbagai daerah sangat terasa sampai detik ini. Senyumnya dan jok-joknya yang bikin peserta riang gembira dalam forum memberikan petanda baik betapa diusianya yang tidak muda lagi, ia masih sempat mengajak peserta bisa tersenyum tawa membahas barang lama, yakni manuskrip-manuskrip Nusantara.
Akhirnya, Selamat Jalan Prof Titik. Semoga ilmu yang
ditularkan kepada para kader muda filolog ini terus memberikan manfaat agar
kita semakin dekat dengan manuskrip Nusantara, sekaligus menguatkan identitas
kita sebagai bangsa dengan segala kearifannya yang termaktub dalam banyak
manuskrip-manuskrip lokal. Teringat ungkapan Prof Titik dalam salah satu Cannel Youtube: "Saya ingin anak-anak muda mencintai apa yang dimiliki bangsanya". Semoga Prof. Titik selalu tersenyum dalam dekapan
rahmatNya. Amin...al-Fatihah
Leave a Comment