PMII FAHUM: MAPABA HARUS PERKUAT IDEOLOGI ASWAJA
Untuk memperkuat regenerasi kaum Pergerakan, PMII Rayon
Fakultas Adab dan Humaniora UINSA Surabaya mengadakan Masa Penerimaan Anggota
Baru (MAPABA) 2019, yang dalam tahun ini diadakan di Villa Candra Desa Cembor
Kecamatan Pacet Mojokerto, tanggal 18 s/d 20 Oktober 2019 dengan tema Emblem Pergerakan: Fragmen
PMII Sebagai Wadah Kaderisasi.
MAPABA menjadi momentum penting bagi PMII, khususnya PMII
FAHUM, mengingat keberadaannya adalah salah satu proses yang sah secara
organisatoris untuk mengenalkan dasar-dasar paradigma pergerakan. Lebih dari
itu, Wildan Ainur Adtiya selaku Ketua Rayon PMII Fahum sangat berharap besar
MAPABA kali ini bukan sekedar rutinitas tahunan, tapi akan menjadi momentum
untuk memperkuat ideologi Ahlus Sunnah wa al-Jama’ah, yang
dimuat dari keseluruhan materi; tentang ke-PMII-an, Ke-Islaman-, Aswaja,
Ke-Indonesiaan, Nilai Dasar Pergerakan (NDP), Ansos I, dan Studi Gender dan
keorganisasian KOPRI.
Apa yang menjadi harapan Wildan sangat beralasan mengingat
ideologi radikal atau gerakan intoleransi sudah mulai mewabah, termasuk di
dunia kampus dengan bukti banyaknya kalangan kampus yang terpapar paham radikal
dan paham anti Pancasila, yang semuanya bertentangan dengan nilai-nilai Aswaja
yang menjunjung tinggi semangat moderasi, toleransi, adil dan tawazun. Banyak
mahasiswa, termasuk masih adanya dosen yang mengajar tidak fokus pada materi
tapi lebih pada fokus pada ideologisasi yang bertentangan dengan Aswaja.
Pada proses pemberangkatan peserta MAPABA kali ini, Bapak
Ahmad Zaidun mewaliki Forum Sahabat (FORSA) FAHUM UINSA turut hadir dan melepas
keberangkatannnya dengan memotong pita sebagai simbol seiring balon terbang di
angkasa sebagai tanda makin meriah. Semua berharap kader-kader baru ini makin
progresif dan secara akademik memiliki kemampuan lebih dalam bingkai Dzikir,
fikir dan amal sholeh, tegas Bapak Abdur Rahman ketika ikut memberikan materi
pendinginan bersamaan dengan bedah materi MAPABA FAHUM 2019. (ros)
Leave a Comment